Selasa, 25 September 2012

Jalan hidup


Bagaikan hujan yang bergantikan kemarau panjang,
Bagai mawar yang bergantikan sebuah sayatan,
Dalam lorong hitam cinta terhalang..
Ketika mimpi ini terbatas sepi, ketika harapan ini terputus oleh tajamnya hidup, ketika hari-hari berubah sunyi bagai tak tentu waktu, ketika hati ini sendiri bagai karang dimusim ikan, dan ketika nafas ini tersudut karena lelahnya langkah kaki, tak satupun kenangan terulang, tak sedikitpun kerinduan tercurahkan, berdiri diatas batu tajam dan memandang langit luas, berharap akan hari ini berlalu dan berubah dalam haru, namun, hanyalah hampa yang selalu datang, hanya luka yang selalu ada dan nyata, lalu berkata, bahwa mata dan jantung masih tetap setia untuk menemani jiwa walaupun tangan dan kaki tak lagi mampu bergerak..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar