Jumat, 24 Februari 2017

Gadis Biru

        Senja yang penuh sesak, bersirat cahaya diantara baris kata, didekat jendela, bersandar kaca ku melihatmu, memegang sebuah buku bertuliskan filosofi jawa. Hanya semyum yang saat itu kau berikan, dan rasa canggung yang aku rasakan. berbalut almamater biru dan tas cantik disisi bahumu. Hanya bergumam dalam hati "Andai itu cinta, pasti ingin kuselalu berdua." tak terasa kaki harus melangkah, meninggalkan senyum dan almamater biru di dalam bus itu. Namun angan selalu muncul senyum darimu, dan terus membayangi hari. hingga tak ku rasakan indahnya mimpi karena telah terwujud dalam nyataku. 
         Hari itu aku menunggu bus bersama senyum si gadis almamater biru, namun tak kutemui dia, dan tak tercium harum senyumnya. aku pulang dalam perasaan kecewa, namun tak beberapa lama bus berhenti, nampak 3 orang gadis naik dengan pakaian rapi, salah satunya dirimu. akupun tersenyum tanpa kau lihat, berharap kali ini bisa dengar suaramu, dan ternyata belum saatnya. aku kembali tak tahu namamu bahkan hari ini tak mendapatkan senyum darimu. 

           Hari berganti, saat sore ini kulihat dia duduk dibarisan depan dengan seorang pria, ku pandang canggung dan fikir bertanya, "apa mereka menjalin hubungan?". tak sedikitpun hati terbersit luka, hanya tanya dan tanya hingga mimpi mengatakan tak harus dia. Namun setelah itu saat senja selalu ku melihat dia dengan senyum itu, Ya Tuhan apakah ini garis Mu untukku? aku memberanikan diri sore itu, aku menyapamu dengan kata "neng" dan kamu pun menjawab "iya". hati mulai merasa ada sesuatu yang berbeda, mungkin ini rasa yang harus atau kupaksakan ada.


           Setelah itu aku berani bertanya denganmu, dan kamu tak pernah menolak sapaanku hingga kita bercerita, hari demi hari ku lalui di bus itu dengan bahagia dengamu. Hingga suatu sore aku menerima surat dari kenek yang memang sudah akrab denganku. surat itu hanya separuh kertas bertuliskan "Maaf aku harus kembali kerumah, dan mungkin tak akan berjumpa lagi" hanya senyum yang bisa aku berikan untuk tulisanitu, tanpa tahu harus membalas dengan apa dan kemana, karena kita adalah dua insan yang bertemu dibus kota, dan berakhir disini juga. Dimanapun kamu saat ini semoga selalu dalam kebahagiaan.


your heart

MUT